Kepala Bappeda Kabupaten Bangka Tengah, Joko Triadhi. Menghadiri acara 'Indonesia Emas'. diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas. di Jakarta,
Jakarta- Kami didaerah menyiapkan diri terutama sumber daya manusia. Bangka Belitung juga termasuk Bangka Tengah itu memang masih memiliki permasalahan atau tantangan untuk pembangunan dibidang pendidikan karena rata-rata lama sekolah masih rendah sekali.
Kalau Bangka Belitung itu baru 8 tahun lebih kita bahkan 7 tahun dua bulan. Jadi kalau dirata-ratakan baru kelas 1 SMP dan 2 SMP. Hal tersebut dijelaskan Kepala Bappeda Kabupaten Bangka Tengah, Joko Triadhi. Saat Menghadiri acara 'Indonesia Emas'. diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas.di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023
Menurut Kepala Bapeda Bangka Tengah Joko Triadi, bahwa hal ini yang harus kita diperkuat kalau memang kita ingin siap nanti ditahun 2045 karena anak-anak kita yang lahir hari inilah yang akan menyongsong tahun 2045, ungkapnya.
"Oleh karena itu SDM, kesehatan, termasuk stanting itu menjadi fokus orientasi tadi. Infrastruktur itu menjadi fokus kita juga karena kita didaerah kepulauan itu konekfitas menjadi hal yang penting. Hal itu tidak kita kesampingkan untuk kita kembangkan, " jelasnya.
" Sumber daya manusia itu yang jelas pertama syarat yang sesuai dengan undang-undang untuk pendidikan itukan 20% tapi kami di Bangka Tengah itu sudah 29% arti dari APBD kami Rp 1 Trilliun kurang lebih itu Rp 300 Milliarnya sudah kita alokasikan untuk pendidikan.
Kemudian kesehatan juga 10% sama undang-undang itu, itu sudah kita lebih sudah kita penuhi artinya untuk bidang pembangunan manusia dari bidang pendidikan dan kesehatan itu sudah Rp 400 Milliar atau 40% kurang lebih.
Yang jelas kami harus memastikan bahwa semua depa sudah memiliki sekolah mulai dari tingkat dasar sampai menengah SMP paling tidak, " ujarnya.
Tambahnya Joko, nah dikita sekarang posisinya masih ada dua desa yang mempunyai SD. Tahun ini akan kita penuhi tapi nanti kita melihat untuk pemenuhan SMP kalau SMA rana Provinsi tapi kita juga akan ke Provinsi maksud kita jangan sampai anak-anak kita putus sekolah karena tidak bisa melanjutkan karena gara-gara keterbelakang sekolahnya, ujarnya.
" Kita yang jelas bea siswa dari Bangka Tengah itu diberikan pada penduduk miskin dan yang berprestasi. Jadi kita pastikan sampai jenjang SMA itu anak-anak kita sekolah gratis itu jaminan dari pemerintah saya.
Tinggal bagaimana keinginan anak-anak itu bersekolah. Itu tantangan terbesarnya kita ada aktifitas penambangan, ' tutupnya. (Re)